Selasa, 15 November 2011

Kurikulum dan Pembelajaran

Pendapat para ahli terkait definisi kurikulum:
a. Menurut George A. Beauchamp, kurikulum adalah dokumen tertulis yang berisi bahan-bahan yang berisi tentang perencanaan dalam suatu proses pendidikan untuk siswa yang dicanangkan di sekolah.
b. Menurut Saylor, Alexander, dan Luiz, kurikulum adalah segala upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam ruangan kelas, di halaman sekolah, maupun di luar sekolah.
c. Menurut John Dewey, kurikulum merupakan sebuah nilai terkait sesuatu yang kompleks yang terstruktur yang dibutuhkan untuk sebuah jenjang pendidikan formal yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar.
d. Menurut William C. Bagley, kurikulum adalah sebuah sistem yang terorganisir yang dibutuhkan untuk memberikan solusi yang bersifat konstruktif untuk mengatasi permasalahan yang belum atau sudah muncul.
e. Menurut Harold Alberty, kurikulum merupakan segala kegiatan yang dicanangkan oleh pihak sekolah yang disajikan untuk siswa di sekolah tersebut.
f. Menurut Daniel Tanner dan Laurel Tanner, kurikulum adalah rencana yang matang terkait pembelajaran yang disusun secara sistematis oleh pihak sekolah dengan tujuan untuk menghasilkan siswa yang berkualitas dengan pengetahuan yang tinggi dan memiliki softskill tertentu.

Dari beberapa definisi kurikulum yang sudah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan sebuah perencanaan yang kompleks, namun disusun secara sistematis dan matang oleh pelaksana dlalam dunia pendidikan yang ditargetkan untuk sebuah proses pendidikan di sekolah guna membuat siswa belajar (terhadap materi dan mental) dan intinya mengikuti alur yang telah direncanakan dalam kurikulum itu yang tujuannya agar bisa menghasilkan siswa yang berkualitas (bisa dikatakan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki siswa sesuai bakat yang dimilikinya) dengan memiliki pengetahuan intelektual tinggi, memiliki softskill khusus, dan matang dalam hal sikap dan mental yang dimiliki.

Ketika mengemngembangkan kurikulum, perlu dipertimbangkan dan diperhatikan prinsip-prinsip perkembangan kurikulum.

Minggu, 18 September 2011

Selayang Pandang tentang Teori Belajar (Versi Anak Desa)

Teori Belajar Konstruktivisme
Teori ini menjelaskan bahwa guru tidak begitu saja memberikan pengetahuan kepada siswa, namun siswa lah yang harus aktif membangun pengetahuannya dengan kemampuannya.teori ini pun juga didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, artinya siswa dituntut untuk mendapatkan pengetahuan dengan kemampuannya sendiri dan dapat memahami makna dari apa yang dipelajari. Salah satu tokoh dalam tepri ini adalah Piaget, Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Dahar, 1989: 159) yang menegaskan bahwa penekanan teori kontruktivisme pada proses belajar untuk menemukan pengetahuan yang dibangun dari kreativitasnya sendiri berdasarkan realita yang ada di lapangan. Peran guru pun di sini hanya sebagai fasilitator atau moderator.
Kelebihan teori ini diantaranya :
1. Siswa aktif mengembangkan pengetahuannya secara luas berdasarkan realita yang ada di lapangan dan tentunya dapat membina pengetahuannya sendiri, di sini kreatifitas siswa bisa berkembang dengan baik.
2. Siswa akan lebih memahami konsep mengenai materi yang dipelajarinya baik itu materi yang sudah diajarkan maupun yang belum diajarkan karena siswa akan menggali terlebih dahulu materi yang akan diajarkan sebelum diajarkan.
3. Siswa dapat membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahaman sementara terhadap materi.
Kekurangan teori ini diantaranya :
1. Siswa dengan semangat dan motivasi rendah akan cenderung tertinggal karena kemampuannya tidak dapat mengimbangi kemampuan siswa lain yang lebih kreatif dan motivasinya tinggi.
2. Jika guru yang terkait kurang kreatif untuk memembangkan potensi siswanya, maka siuswa akan merasa jenuh dengan model seperti ini.