Minggu, 18 September 2011

Selayang Pandang tentang Teori Belajar (Versi Anak Desa)

Teori Belajar Konstruktivisme
Teori ini menjelaskan bahwa guru tidak begitu saja memberikan pengetahuan kepada siswa, namun siswa lah yang harus aktif membangun pengetahuannya dengan kemampuannya.teori ini pun juga didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, artinya siswa dituntut untuk mendapatkan pengetahuan dengan kemampuannya sendiri dan dapat memahami makna dari apa yang dipelajari. Salah satu tokoh dalam tepri ini adalah Piaget, Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Dahar, 1989: 159) yang menegaskan bahwa penekanan teori kontruktivisme pada proses belajar untuk menemukan pengetahuan yang dibangun dari kreativitasnya sendiri berdasarkan realita yang ada di lapangan. Peran guru pun di sini hanya sebagai fasilitator atau moderator.
Kelebihan teori ini diantaranya :
1. Siswa aktif mengembangkan pengetahuannya secara luas berdasarkan realita yang ada di lapangan dan tentunya dapat membina pengetahuannya sendiri, di sini kreatifitas siswa bisa berkembang dengan baik.
2. Siswa akan lebih memahami konsep mengenai materi yang dipelajarinya baik itu materi yang sudah diajarkan maupun yang belum diajarkan karena siswa akan menggali terlebih dahulu materi yang akan diajarkan sebelum diajarkan.
3. Siswa dapat membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahaman sementara terhadap materi.
Kekurangan teori ini diantaranya :
1. Siswa dengan semangat dan motivasi rendah akan cenderung tertinggal karena kemampuannya tidak dapat mengimbangi kemampuan siswa lain yang lebih kreatif dan motivasinya tinggi.
2. Jika guru yang terkait kurang kreatif untuk memembangkan potensi siswanya, maka siuswa akan merasa jenuh dengan model seperti ini.



Teori Belajar Gagne
Teori ini menjelaskan tentang Condition of Learning, menjelaskan tiga hal, yaitu taksonomi hasil belajar, kondisi belajar khusus, dan 9 peristiwa pembelajaran. Gagne mengkategorikan taksonomi hasil belajar dalam lima komponen, yaitu: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motorik.
Gagne mengkategorikannya ke dalam lima komponen dengan asumsi bahwa hasil belajar yang berbeda memerlukan kondisi belajar yang berbeda pula. Artinya, untuk membangun strategi kognitif siswa memerlukan kondisi berbeda dengan ketika kita ingin membangun sikap atau keterampilan motorik.
Learning condition menekankan bahwa sangatlah penting untuk mengkategorisasikan tujuan pembelajaran sesuai dengan tipe hasil belajar. Dengan cara seperti ini guru dapat merancang pembelajarannya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Learning condition juga menekankan bahwa untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, harus sangat-sangat memperhatikan kondisi khusus dari siswa. Misal, ketika mengajar mekanika, seorang guru harus memiliki trik-tyrik tertentu agar siswa bisa terlebih dahulu mengenal apa itu mekanika dalam kehidupan sehari-hari misalkan, kemudian dengan strategi tertentu dapat memberikan interest yang tinggi pada siswa terkait materi mekanika ini.
Berikutnya adalah terkait 9 peristiwa pembelajaran, yaitu:
1. Gaining Attention; yaitu upaya kita untuk meraih perhatian siswa.
2. Informing learner of the objectives; memberitahukan siswa tujuan pembelajaran yang akan mereka capai/peroleh;
3. Stimulating recall of prior learning; merangsang siswa untuk mengingat pelajaran terkait sebelumnya dan menghubungkannya dengan apa yang akan dipelajari berikutnya;
4. Presenting stimulus; setelah itu mulailah dengan menyajikan stimulus;
5. Providing learning guidance; berikan bimbingan belajar;
6. Eliciting performance; tingkatkan kinerja;
7. Providing feed back; alias berikan umpan balik;
8. Assessing performance; ukur capaian hasil belajar mereka;
9. Enhancing retention and transfer; tingkatkan capaian hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan untuk dicapai.

2 komentar:

  1. Gan,Kayaknya harus ada survai ke pada Guru,selain tugas mengajar apalagi tugas lainnya yang dibebankan di sekolah .lalu tugas apa saja secara rutin di rumah kadang tugas sekolah dibawa kerumah bertabrakkan dengan tugas rutin di rumah tangga,sampai kadangkala anak kurang perhatian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. survey gimana kang maksudnya ya?
      guru yang profesional pasti akan bisa mengatur waktunya kang, khususnya untuk mengajar. masalah rumah tangga idealnya tidak dicampur-adukkan ke urusan sekolah karena tidak ada hubungannya sama sekali

      Hapus