Jumat, 05 April 2013

5 Cara Syetan Menggoda Manusia


“Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).’” (QS Al-A’raf: 16-17)

Di dalam ayat ini Allah Swt mengisahkan tentang Iblis yang bersumpah untuk menyesatkan Bani Adam (manusia) dari jalan yang lurus sekuat tenaga dengan berbagai cara dan dari segala arah dengan berbagai taktik dan strategi.
Ibnul Qoyyim dalam kitabnya Ighosatul Lahfan menjelaskan: “Jalan yang dilalui oleh manusia ada empat, (tidak lebih) ia terkadang arah depan dan arah belakang di jalan manapun ia lalui, ia akan menjumpai syaithan mengintai. Bila menempuh jalan ketaatan, ia menjumpai syaithan siap menghalangi atau memperlambat laju jalannya bila ia menempuh jalur kemaksiatan, ia akan menjumpai syaithan siap mendukungnya“.
Syahqiq pernah berkata: ”Tiada suatu pagi pun melainkan syaithan telah duduk mengintaiku dari empat penjuru dari depan dan belakangku serta dari arah kanan dan kiriku. Ia pun berkata: “Jangan engkau takut karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang maka aku membaca: “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beramal sholih, kemudian tetap di jalan yang benar” (QS Thaha: 82). Adapun dari arah belakangku maka ia menakut-nakuti akan menelantarkan keluarga yang akan aku tinggalkan. Maka aku membaca: “Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya” (QS Hud: 6). Dari arah kanan ia mendatangiku dari sisi perempuan, maka aku membaca: “… Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa“. Dari arah kiri ia mendatangiku dari sisi syahwat, maka aku membaca: “Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka inginkan …“ (Saba’: 54).
Inilah ambisi syetan, untuk menyesatkan semua manusia sampai tidak tersisa seorang pun dari mereka yang bersyukur dan taat kepada Allah. Secara realita, ternyata program syetan ini menjadi kenyataan karena mayoritas manusia telah terperangkap dalam jebakan-jebakannya, kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman tentang Iblis: “Iblis menjawab: ‘Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka’”. Allah berfirman: ”Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenismu dan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semua” (QS Shad: 82-85).

Cara Syaithan Menggoda Manusia
Dalam rangka menyesatkan manusia dari jalan yang lurus, syetan mempersiapkan cara dan jebakan-jebakan. Ada enam tingkatan jebakan yang dipasang syaithan untuk menjerat manusia sebagaimana yang diterangkan para ulama, yaitu:
Pertama: syetan akan berupaya menjerumuskan manusia ke lembah kekafiran atau kesyirikan. Namun bila manusia selamat dari jebakan ini syaithan akan menggunakan cara berikutnya.
Kedua: syetan akan berusaha menjatuhkan manusia ke lembah bid’ah sehingga ia mengamalkan bid’ah dan menjadi ahlil bid’ah. Namun bila manusia termasuk ahli sunnah dan tidak mampu diperdaya, maka syetan akan menggunakan cara berikutnya.
Ketiga: syetan akan menggoda manusia untuk melakukan dosa-dosa kecil dan menganggapnya remeh. Namun bila Allah menjaganya, maka syetan akan menggoda dengan cara lain.
Keempat: syetan akan menyibukkan manusia dengan perkara mubah sehingga mereka lalai dari perkara pokok. Namun bila manusia selamat dari perangkap ini, maka syetan akan menggunakan cara yang terakhir.
Kelima: syetan akan menyibukkan bani Adam dengan amalan yang rendah nilai pahalanya, misalnya dia menyibukkan manusia dengan amal sunnah sehingga melalaikannya dari amal wajib. Demikian seterusnya (Lihat Madakhilus Syaithon ‘alas shalihin 9-10).
Bila ada seorang yang selamat dari lima perangkap syetan tersebut, maka dia termasuk hamba Allah yang ikhlas yang tidak dapat digoda oleh syaithan dengan taufiq dan hidayah dari Allah Swt.

Makar Jahat Syetan
1. Menabur Benih Permusuhan dan Buruk Sangka di Kalangan Muslimin
Rasulullah saw. dalam sebuah hadits bersabda: “Sesungguhnya iblis telah berputus asa untuk dapat disembah oleh orang-orang sholih, namun dia berupaya menebarkan benih permusuhan di kalangan mereka” (HR Muslim 2812 dan Tirmidzi 1938).
Su’udhan atau buruk sangka adalah salah satu cara syetan mencerai-beraikan manusia (barisan kaum muslimin). Demikian pula tahrisy (menebar benih permusuhan). Dalam sebuah hadits dari Ummul Mukminin Shafiyah binti Huyai, dia bercerita: “Rasulullah saw. pernah i’tikaf di masjid, lalu aku datang menjenguk beliau pada suatu malam untuk berbincang-bincang dengan beliau. (Setelah selesai) aku pun bangkit untuk kembali dan beliau pun bangkit bersamaku untuk menemani. Ketika itu lewatlah dua orang laki-laki Anshor radliallahu ‘anhuma. Tatkala mereka melihat Rasulullah saw., mereka pun mempercepat langkahnya. Rasulullah saw. pun berseru: “Perlahanlah! Wanita ini adalah Shafiyah!” Dua orang itupun berkata :”Subhanallah, ya Rasulullah!” Maka Rasulullah saw. bersabda:Sesungguhnya syetan menjalar pada diri Adam pada aliran darah dan sungguh aku khawatir syetan akan melemparkan kejahatan pada hati kalian berdua (ketika melihat aku) lalu terucaplah sesuatu” (HR Bukhari 4/349-350).

2. Menghiasi Bid’ah Bagi Manusia
Syetan akan datang pada seseorang dengan menghiasi kebid’ahan dan membisikkan dalam hatinya: “Orang-orang di masa kini telah jauh meninggalkan agamanya dan sulit sekali mengembalikan mereka kepada agama. Alangkah baiknya kalau engkau mengerjakan beberapa amal ibadah dengan beberapa tambahan dari apa yang telah ditetapkan dalam sunnah Rasul dengan harapan agar mereka kembali pada agama mereka, karena menambah amal kebajikan adalah baik.” Akhirnya orang bodoh tersebut pun mengikuti bisikan syaithan.
Kita telah mengetahui bahwa ibadah adalah perkara tauqifiyah yaitu harus diambil dari petunjuk Rasulullah saw. semata. Kita tidak memiliki hak untuk menambah dan mengurangi atau mengubah semau kita karena ini adalah perbuatan yang tidak dibenarkan dan termasuk perangkap syetan.

3. Menakut-nakuti Manusia
Dalam hal ini syaithan akan menakuti bani Adam dengan dua cara:
1. Syetan akan menakuti Manusia dengan wali-walinya dari kalangan orang-orang kafir, musyrik, fasiq, dan ahli maksiat. Syetan membisikkan: “Hati-hati kamu dari mereka! Mereka memiliki kekuatan yang dahsyat….!” Akhirnya dia pun bergabung dengan wali-wali syetan.

Allah Swt. berfirman: “Sesungguhnya yang demikian itu tidak lain hanyalah syaithan yang menakut-nakuti kamu dengan kawan-kawannya (orang musyrik Quraisy) karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar beriman.” (QS Ali Imron : 175)

2. Syetan akan menakuti manusia dengan kefakiran. Allah Swt. berfirman: “Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu dengan kejahatan (kikir) …” (QS Al-Baqarah: 268). Syetan membisikkan kepada tukang riba: “Kalau engkau tinggalkan profesimu, dari mana kamu akan mendapatkan harta? Kamu akan jatuh miskin!” Akhirnya orang tersebut lebih bersemangat menekuni profesi riba. Syetan membisikkan kepada penjual khamr (arak): “Jangan engkau tinggalkan profesimu, tidak ada profesi yang lebih menguntungkan selain profesi yang sedang engkau geluti. Kalau engkau tinggalkan engkau akan jatuh. Belum tentu engkau mendapati profesi pengganti sebaik ini!” Akhirnya dia pun semakin giat memasarkan berbagai produk dan merek khamr.

Semua itu adalah bisikan syetan yang menyesatkan manusia padahal Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman: “… Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” (QS Ath-Thalaq: 2-3).

4. Melemparkan Keraguan Dalam Hati
Termasuk cara syetan menyesatkan manusia adalah melemparkan keraguan dan was-was dalam hati baik dalam hal aqidah, ibadah, maupun muamalah (Lihat Madakhilus Saithan ‘alas Shalihin 11-27).
Masih banyak lagi cara dan perangkap yang dipasang syetan untuk menjerat bani Adam. Di samping itu ada beberapa hal yang mudahnya syetan menjalankan makarnya, diantaranya:
1. Kebodohan manusia
2. Hawa nafsu, lemah keikhlasan, dan tipisnya keimanan
3. Lalai dari dzikrullah
4. Tidak memperhatikan jebakan-jebakan syetan
5. Mengerjakan perbuatan sia-sia
6. Berlebih-lebihan (israf) dari kebutuhan
(Lihat al-Fawaid hal 185-186 dan Madakhilus Syaithan ‘alas Shalihin hal 28)

Jalan Keluar dari Makar Syetan
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menyelamatkan diri dari cengkeraman, godaan dan jebakan-jebakan syetan yang tertulis dalam kitab Madakhilus Syaithon ‘alas Shalihin hal 28-29, yaitu:
1. Beriman kepada Allah Ta’ala dan bertawakal kepada-Nya. Allah berfirman : “Sesungguhnya syaithan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-Nya” (QS An-Nahl: 99).
2. Menuntut ilmu syar’i dari sumber dan pemahaman yang benar karena dengan ilmu ini kita terbimbing kepada jalan yang lurus dan mampu menepis sekian banyak perangkap syetan yang dipasang untuk menjerat kita.
3. Mengokohkan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah. Allah Swt berfirman: “Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis (ikhlas) di antara mereka” (QS Al-Hijr :40).
4. Membentengi diri dengan dzikrullah dan isti’adzah (memohon perlindungan) kepada Allah. Allah Swt. berfirman: “Dan jika kamu ditimpa godaan syaithan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui” (QS Al-A’raf: 200)

Hal yang paling penting adalah bukan saja membaca teori ini, tapi mengaplikasikannya ke dalam kehidupan agar aura positif dalam diri kita bisa mengalahkan dominasi kejahatan yang diberikan syetan. Semoga Allah Swt. melindungi kita dari jebakan-jebakan syetan yang menyesatkan. Amin Ya robbal ‘Alamin !!!


1 komentar: