Minggu, 07 Juli 2013

Prediksi 1 Ramadhan 1434 H [Versi Anak Desa]


Berikut ini akan saya paparkan tentang prediksi 1 Ramadhan 1434 H dengan menggunakan aplikasi Stellarium. Saya bukanlah astronom yang sangat ahli dalam bidang astronomi/ilmu falak, namun saya hanya mengaplikasikan ilmu yang telah saya dapatkan selama mendapatkan pendidikan tentang astronomi.
Stellarium adalah open source software yang dapat digunakan sebagai alat simulasi untuk mempelajari benda-benda langit seperti bulan, bintang, planet, dan benda-benda langit lainnya. Stellarium dilengkapi dengan tampilan 3-D Realistic, seolah-olah kita memiliki planetarium pribadi. Dalam hal ini saya akan mencoba melihat hilal atau virtual rukyat untuk memperkirakan datangnya 1 Ramadhan 1434 H, walaupun pada dasarnya stellarium menggunakan metode hisab karena menggunakan perhitungan komputer untuk menentukan posisi penampakan bulan (hilal).

Langkah-Langkah Melakukan Prediksi Melihat Hilal dengan Stellarium:
Pertama, buka aplikasi stellarium.
Kita tentukan posisi geografis kita dengan menekan F6 kemudian isi pada field “Search” nama kotanya.  Dalam hal ini, saya memakai Bandung sebagai kota terdekat dengan posisi saya sekarang (Garut).

Setelah lokasi ditentukan, tutup jendela lokasi. Tentukan objek yang diamati (dalam hal ini bulan), dengan menekan F3 diisi dengan moon
Selanjutnya kita tentukan waktu pengamatan dengan menekan F5. Saya menentukan Tanggal 9 Juli 2013 (perkiraan hari terakhir Bulan Sya’ban) jam 17.44 WIB (perkiraan saat magrib di Bandung atau dengan klik obyek matahari (sun) dan tentukan altitude matahari pada posisi minus yang berarti dibawah horizon 00 (tenggelam).
Pada tanggal 9 Juli 2013 terlihat bahwa posisi hilal sudah cukup tinggi yaitu 110 di atas posisi 00 (posisi tenggelam matahari), sehingga sudah jauh di atas 20 sebagai acuan posisi minimal hilal untuk menentukan bulan baru (Ramadhan). Jika kita tekan zoom, maka akan terlihat bahwa bulan memang sudah terlihat seperti garis lengkung tipis (bulan tanggal muda). 
Dari screenshoot yang diperlihatkan di atas, maka sudah terlihat jelas adanya bulan baru, sehingga dapat ditentukan tanggal 1 Ramadhan 1434 H bertepatan dengan tanggal 10 Juli 2013.

Bukankah 1 Ramadhan itu tanggal 9 Juli 2013?
Bila tanggal dimundurkan ke 8 Juli 2013, maka posisi hilal menunjukkan posisi 00. Karena kriteria minimal terlihatnya hilal adalah 20 di atas sumbu terbenamnya matahari, maka tanggal 9 Juli 2013 belum masuk 1 Ramadhan 1434 H..
Jika kita zoom objek bulan, maka akan nampak belum terbentuknya bulan muda seperti yang ditunjukkan oleh screenshoot berikut:

Bagaimana dengan Keadaan Bulan Baru di Tempat Lain?
Berikut ini adalah screenshoot dari Kota Merauke di Indonesia Timur jika diprediksikan 1 Ramadhan 1434 H adalah tanggal 10 Juli 2013:
Hasil yang ditunjukkan gambar di atas menunjukkan bahwa 1 Ramadhan 1434 H bertepatan dengan 10 Juli 2013 karena posisi bulan berada pada +100 relatif terhadap sumbu tenggelamnya matahari.

Berikut adalah screenshoot di Kota yang sama jika diprediksikan 1 Ramadhan 1434 H adalah tanggal 9 Juli 2013:
Hasil yang ditunjukkan gambar di atas menunjukkan bahwa 1 Ramadhan 1434 H tidak bertepatan dengan 9 Juli 2013 karena posisi bulan ada pada -00 relatif terhadap sumbu tenggelamnya matahari.

Hal yang sudah saya jelaskan di atas hanyalah prediksi, kebenaran yang nyata hanya milik Tuhan, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha tentunya dengan menggunakan "daya pikir" dan "daya dzikir".

Bagaimanakah dengan hasil yang didapatkan oleh astronom-astronom hebat Indonesia untuk menentukan 1 Ramadhan 1434 H ini melalui peneropongan hilal secara langsung?
Kita nantikan saja nanti…


1 komentar:

  1. Good information. Selain kita tahu kapan awal ramadhan untuk 1434 H, kita juga bisa tahu bagaimana cara mengoperasikan stellarium untuk menentukan visibilitas hilal. Good job and thanks untuk informasi nya. Keep your passion

    BalasHapus