Rabu, 30 April 2014

Cara Mempersiapkan Kesuksesan di Usia 20-an



Tulisan berikut ini saya adopsi dan adaptasi dari KOMPAS.com mengenai bagaimana cara kita sebagai generasi muda mempersiapkan kesuksesan di usia produktif kita, yakni 20 tahun. Ada beberapa bagian dari tulisan ini yang saya tambahkan sebagai bentuk pemberian gagasan saya. Selamat membaca J

Penulis: Estu Suryowati
Editor: Erlangga Djumena
Pengadaptasi: Ramli Yana

Usia 20-an merupakan waktu krusial dalam hidup. Beberapa orang pada usia ini pertama kali mencari tahu apa arti menjadi orang dewasa. Apakah Anda masih kuliah, baru lulus, tinggal sendiri, atau masih bersama kedua orangtua, Anda bisa mendengarkan beberapa saran dari orang lain yang sudah tahu bagaimana bertahan hidup di dunia nyata.
Dalam survei Quora seperti dikutip dari Businessinsider,, pengguna diminta menjawab pertanyaan, “Apa yang dapat saya lakukan di usia 20-an yang akan menguntungkan masa depan saya?”. Survei tersebut merangkum beberapa tanggapan terbaik. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan supaya usia 20-an anda "cerah".


1. Belajar mengatur waktu
Tanpa struktur sekolah, terserah Anda, mulailah menyusun jadwal hari-hari Anda sendiri. Pasalnya, di usia awal 20-an boleh jadi Anda akan sibuk memulai karier, membangun kehidupan romantis, di sisi lain tetap ingin memiliki waktu untuk diri sendiri. Anda harus mencari cara untuk melakukan prioritas, dan menghadapi tuntutan persaingan. Agarwal menyarankan Anda bereksperimen dengan pendekatan berbeda, sampai Anda menemukan sendiri seni manajemen waktu. Intinya, di balik padatnya aktivitas yang padat, cakap-cakaplah mengatur waktu agar hidup ini lebih teratur.

2. Kurangi keterlibatan dengan smartphone
Generasi kini tumbuh dengan media sosial. Beberapa di antaranya mungkin terlalu melekat dengan smartphone mereka. Sadarlah, seseorang menyukai foto Anda di Facebook tidaklah sepenting dari apa yang terjadi di sekeliling. Jika Anda hidup dengan dunia nyata di sekeliling, maka Anda benar-benar bisa belajar sesuatu, mendengarkan lebih baik, dan bisa berkontribusi dalam sebuah percakapan. Coba jangan terlalu sering curhat di media sosial. Apa-apa update status. Coba pikirkan banyak hal lain yang lebih penting dari update status, misalnya baca jurnal, artikel, buku, atau intropeksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan seharian ini serta libatkanlah Tuhan dalam curhatan Anda.

3. Lakukan perjalanan sebanyak Anda bisa
Agarwal menyebutkan, pada usia 20-an Anda cukup dewasa untuk mengarungi dunia luar sendirian. Anda pun cukup dewasa untuk belajar dari orang lain. Melakukan perjalanan akan memperkenalkan Anda dengan budaya berbeda, dan itu akan membuka pikiran dan cara berpikir Anda. Selain mendapat kepercayaan diri dan keterampilan sosial, Anda akan membuat kenangan yang akan berlangsung seumur hidup Anda. Kunjungilah lokasi-lokasi yang sekiranya akan memberikan banyak manfaat, wawasan, serta pelajaran hidup bagi Anda.
 
4. Mengejar semangat, bukan uang
Pada usia 20-an awal, mungkin Anda belum memiliki pasangan, anak, dan tagihan ini itu. Bebaskan diri Anda dari keingingan meraup gaji besar. Mengutip Steve Jobs, Agarwal mengatakan, “Jika Anda tidak menyukai sesuatu, Anda tidak akan bekerja ekstra, bekerja akhir pekan ekstra, menantang status quo”. Coba renungkan, kita ini anak muda, bersemangatlah. Karena negeri ini membutuhkan orang-orang yang bersemangat. Lakukan setiap profesi yang anda jalani dengan penuh semangat, terutama semangat untuk memberikan kontribusi untuk negeri.

5. Mengenal diri sendiri
Gunakan periode ini untuk mencari tahu apa yang benar-benar mendorong Anda, apa yang benar-benar membuat Anda takut, kekuatan, juga kelemahan Anda. Memahami diri sendiri akan membantu Anda memberikan ketenangan pikiran, dan membuat Anda siap untuk sukses. Pahami kelebihan dan kekurangan yang anda miliki dan jadikanlah hal tersbut sebagai senjata yang dapat Anda gunakan untuk mendongkrak kesuksesan Anda. Dengan mengenal diri sendiri, maka Anda dpaat mengenal Tuhan Anda dengan seutuhnya.

6. Ingat, dunia yang lebih besar ada di balik pintu Anda
Ketika Anda menjadi lebih sukses, jangan lupa berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Entah dengan sumbangan amal atau sukarela. Banyak bukti menunjukkan bahwa mereka yang beramal menjalani kehidupan yang lebih bahagia daripada mereka yang tidak. Ingat, kita ini makhluk sosial, jangan ingin senang sendiri, coba perhatikan lingkungan sekitar agar kita menjadi lebih sadar sebagai manusia.

7. Belajar mengabaikan kata “menyerah”
Lawan suara yang ada di kepala Anda untuk menyerah. Jika Anda tidak belajar untuk mengabaikannya, suara yang sama bakal mengganggu sepanjang hidup Anda. Terutama untuk mahasiswa yang sedang menempuh skripsi. Jangan pernah muncul kata “menyerah”. Masa jiwa muda yang harusnya memiliki optimisme tinggi mentalnya seperti mental tahu, lembek. Selagi muda, mari berkarya dan jalani segala aktivitas dengan penuh optimism agar kelak di kemudian hari kita tidak menjadi pecundang.

8. Mulai menabung
Anda harus mulai membiasakan diri menyisihkan sebagian dari gaji untuk dana darurat. Tetapkan tujuan untuk memiliki cukup uang, untuk menutupi setidaknya enam bulan, jika sewaktu-waktu Anda kehilangan pekerjaan. Pastikan juga mengambil keuntungan dari program pensiun yang kantor tawarkan. Tidak ada ruginya menyimpan uang. Siapa yang tahu besok kita akan sakit, kecelakaan, maupun meninggal dunia. Gunakanlah dana simpanan yang anda miliki sebagai bentuk preventif. Untuk yang sudah menargetkan “nikah muda”, jangan lupa juga untuk menabung. Masa ngelamar anak orang mau modal cinta doing, sinetron juga tidak gitu amat.

9. Jagalah tubuh Anda
Anda berada di bagian utama dari kehidupan Anda. Sekarang saatnya untuk membangun latihan yang sehat dan mengatur kebiasaan makan. Pasalnya, tidak akan mudah melakukannya ketika Anda mulai menua. Siapa yang berani mengatakan ada hal yang lebih mahal dari kesehatan? Sehat itu mahal. Jadi jagalah kondisi tubuh anda sebaik-baiknya. Terutama untuk mahasiswa yang dikejar setoran skripsi, pintar-pintarlah dalam menjaga kondisi badan sehabis begadang misalnya, konsumsi makan bergizi tinggi, dan jangan lupa bayar waktu tidur yang telah digunakan untuk nyekripsi.

10. Cari ilmu sebanyak mungkin
Jika Anda ingin mendapat gelar sarjana, raihlah. Namun, jika tidak, bacalah sebanyak mungkin tentang sebanyak mungkin hal. Pelajarilah bahasa baru. Buat tulisan Anda bisa dibaca orang lain. Anda tidak pernah punya waktu gratis dan energi seperti yang Anda lakukan pada usia ini. Jadi carilah ilmu sebanyak mungkin. Ingat anak muda, ilmu itu tidak hanya bisa didapatkan di bangku kuliah saja. Masih banyak di luar sana yang harus Anda gali. Kemampuan berbahasa, kemampuan menulis, kemampuan berkomunikasi, kemampuan kepemimpinan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Gunakanlah waktu muda Anda untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya, daripada nanti sesudah tua Anda merugi.

11. Terima kesalahan Anda dan belajarlah dari kesalahan tersebut
Jangan bereaksi terlalu emosional dari kesalahan yang ada. Pastikan Anda belajar agar tidak mengulanginya. Selain itu, Anda juga dapat belajar dari kesalahan orang lain. Jika orang lain sudah melakukan suatu kesalahan, Anda jangan lakukan kesalahan yang sama seperti orang lain lakukan. Bersikaplah cerdas dalam mempelajari kesalahan.

SUMBER: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar