Rabu, 25 November 2015

Terima Kasih, Guru-guru Inspiratif!


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Salam sejahtera untuk kita semua. Hari ini adalah hari yang sangat spesial karena dijadikan sebagai hari guru nasional di negara kita. Izinkanlah saya menyampaikan ucapan terima kasih untuk para guru yang sudah menyumbangkan banyak tenaga, waktu, dan pikiran untuk berkhidmat pada Tuhan dalam menebarkan kebermanfaatan bagi banyak orang.
Untuk semua guru yang pernah menjadi guru ngaji bagi saya, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada sang guru. Sang guru berjasa membangun fondasi agama dalam diri saya. Yth. Kang Ustadz Bahrul Ulum, terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan, terima kasih atas segala doa yang selalu dilantunkan, dan mohon maaf atas segala kelancangan yang telah diperbuat selama saya dididik olehmu. Semoga Allah Swt. selalu memberikan kesehatan dan rejeki yang berkah agar tetap bisa bermanfaat bagi orang banyak. Saya sangat bangga pernah menjadi muridmu.


Untuk semua guru SD yang pernah menjadi guru saya, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak ibu. Walaupun saya sudah lama menimba ilmu dari bapak ibu, tapi tidak akan pernah ada kata “bekas” dalam ikatan antara guru dan murid. Saya bisa membaca, menulis, berhitung, dan lain sebagainya itu berkat jasa bapak ibu. Yth. Ibu Pepi Pramahsari, terima kasih atas segala hal yang diberikan bun. Saya masih ingat ketika saya kecelakaan sewaktu kelas 6, bunda memberikan perhatian pada saya. Saya dibawa ke dokter untuk diobati dan bunda terus menanyakan kabar kesembuhan saya hingga saya benar-benar sembuh. Mohon maaf atas segala kelancangan yang saya lakukan selama saya dididik bunda di sekolah. Saya selalu mendoakan bunda diberikan kesehatan dan dilancarkan keberkahan rejekinya oleh Allah Swt. Sangat bangga pernah menjadi muridmu, Bun. Semoga Allah Swt. masih mengizinkan kita untuk bertemu kembali.
Untuk semua guru SMP yang pernah menjadi guru saya, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak ibu. Masa-masa SMP mungkin menjadi masa bandel saya di sekolah. Tapi bapak ibu guru dengan sangat sabar mengahdapi kebandelan kami, terima kasih banyak bapak ibu guru. Yth. Bapak Ade Suparman, terima kasih atas segala ilmu yang ditularkan, Pak. Saya masih ingat sewaktu pelajaran bapak di sekolah saya pernah melakukan sesuatu yang “kurang ajar” pada bapak, tapi bapak hanya mengeluarkan amarah sesaat saja, selebihnya selalu berbagi keceriaan setiap hari bertemu dengan saya. Jika diingat-ingat lagisekarang, saya sungguh amat lancing waktu itu. Mohon maaf atas segalanya Pak. Terima kasih juga atas “jalan-jalan sore” yang pernah kita lalui. Walaupun saya tidak ingat betul apa yang kita bicarakan, tapi saya masih ingat saya pernah jalan-jalan sore bersama bapak. Selain itu, Bapak banyak memberikan pelajaran moral pada saya, mendorong untuk terus jadi pembelajar terus menerus, dan membina kepribadian saya sehingga saya akhirnya bisa seperti sekarang. Mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah saya perbuat di waktu lalu, semoga bapak selalu diberikan kesehatan dan keberkahan rejeki oleh Alloh Swt. Semoga Allah Swt. masih mengizinkan kita untuk bertemu kembali.
Untuk semua guru SMA yang pernah menjadi guru saya, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak ibu. Masa-masa SMA adalah masa yang sangat penting dalam merencanakan masa depan. Terima kasih bapak ibu telah membantu kami merencanakan masa depan kami dengan tanpa pamrih. Yth. Ibu Nelly Nuryani, terima kasih atas segala hal yang diberikan sewaktu di sekolah. Saya banyak belajar dari ibu. Saya adalah penggemar mata pelajaran yang ibu ampu, matematika. Magis yang ibu perlihatkan di dalam kelas menyihir saya untuk ingin menjadi guru matematika juga seperti ibu. Namun kenyataan berkata lain, saya kuliah di jurusan pendidikan fisika dan akhirnya sampai saat ini menjadi guru IPA di SMP. Namun demikian, saya juga masih memiliki ketertarikan terhadap matematika karena itu saya pakai juga selama kuliah. Yang pasti, saya tidak akan pernah lupa gaya ibu saat marah namun tetap sambal tersenyum. Bagi saya ibu adalah panutan sewaktu di SMA. Saya masih ingat ketika kegiatan bersih-bersih kelas, ibu mendorong kami untuk bersih-bersih kelas sambil ibu sendiri turun tangan rela berkotor-kotoran dengan kami. Bagi ibu mungkin itu hal sederhana, tapi bagi saya itu adalah keteladanan yang patut ditiru. Dorongan yang ibu contohkan waktu itu, saya juga adaptasi ketika saya bergaul dengan banyak orang. Tidak hanya banyak bicara atau memerintah saja, tapi juga ikut serta. Saya bangga ibu pernah menjadi wali kelas yang benar-benar menjadi “wali” bagi kami kelas XII IPA 2 dulu. Semoga ibu berada dalam keadaan sehat wal’afiyat selalu, diberikan keberkahan rejeki oleh Allah Swt. dan terus menerus memberikan dorongan moral pada siswa-siswi ibu di sekolah. Semoga kita diberikan kesempatan oleh Allah Swt. untuk bertemu kembali.
Untuk semua dosen-dosen saya di jurusan pendidikan fisika UPI, terima kasih atas segala hal yang diberikan. Tempaan selama lebih dari 4 tahun yang diberikan, lebih kurangnya membentuk saya menjadi manusia yang selalu ingin berguna untuk orang lain. Yth. Bapak Judhistira Aria Utama, terima kasih atas segala ilmu dan keteladanan yang diberikan. Sewaktu kuliah kita memang hanya berjumpa 2 semester saja, tapi kuliah dengan bapak itu sangat bermakna. Dalam perkuliahan astrofisika di semester 7, saya masih ingat “sindiran-sindiran” yang bapak berikan sungguh membuat saya malu semalu-malunya menjadi mahasiswa waktu itu. Bapak tidak memfokuskan mengajar materi saja sewaktu di kelas, tapi juga memberikan keteladanan yang baik. Disiplin, konsisten, dan terbuka. Itulah yang bapak pertontonkan di depan mahasiswa bapak. Saya juga tidak akan pernah melupakan puisi Douglas MacArthur yang pernah bapak perlihatkan pada kami. Itu sungguh inspiratif. Selanjutnya saya akan selalu merekam memori pertemuan kita di warung kopi Gembul saat bapak lagi ngidam ingin makan mie rebus. Saat itu bapak menceritakan perjalanan hidup bapak. Sungguh snagat menginspirasi dan layak dilakukan banyak generasi muda. Bagi saya bapak adalah dosen keren, perkataan sesuai perbuatan. Semoga bapak selalu diberikan kesehatan oleh Allah Swt. dan keberkahan rejeki.
Ucapan terima kasih yang terakhir saya tujukan untuk dosen/guru terhebat yang pernah saya temui, Yth. Bapak Asep Sutiadi, atau saya dan kang arip sebut “suhu”. Dosen pembimbing skripsi, pembimbing arah hidup, pembimbing dalam bersikap, dan pembimbing dalam bermimpi. Saya tidak akan banyak berucap lewat tulisan ini untuk mengenang jasa-jasa bapak, yang pasti tiga kata untuk bapak: LUAR BIASA KEREN. Terima kasih atas segala ilmu, dorongan, mimpi, inspirasi, dan hal lain yang telah diberikan. Semoga Allah Swt. selalu menjaga bapak dalam keadaan sehat wal’afiyat dan diberikan kelancaran serta keberkahan rejeki. Tunggu saya memberikan pembuktian pada bapak dalam waktu 15 tahun ke depan. Mohon doanya ya Pak.

Wahai guru-guru inspiratif, mohon maaf atas kelancangan saya membuat tulisan ini, juga mengambil foto bapak ibu tanpa sepengetahuan. Selamat Hari Guru Nasional, para inspirator. Semoga Allah swt membalas jasa bapak ibu dengan keberkahan. Semoga nanti bisa bertemu juga saat akan menghadap Sang Pencipta dan berada di surga yang sama. Salam hangat dari murid yang pernah membuat kegaduhan dalam hidup bapak ibu. Mohon doa untuk diri pribadi yang sedang berusaha melampaui mimpi, sedang berusaha berbakti untuk bangsa, negara, dan agama, serta sedang berusaha menjadi manusia yang bisa menularkan keteladanan-keteladanan yang pernah kalian tularkan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh… Salam Hormat...
Bandung, 25 November 2015


Ramli Yana

1 komentar: