Tulisan
ini merupakan salah satu bentuk apresiasi saya terhadap guru dan dosen yang
telah banyak memberikan kontribusi besar untuk kemajuan bangsa ini. Semoga mereka
senantiasa diberikan kesehatan oleh Tuhan, Allah swt. dalam menjalani setiap
aktivitasnya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menarik untuk dibaca.
Melalui
tulisannya (http://aniesbaswedan.com/tulisan/Surat-Untuk-Ibu-dan-Bapak-Guru),
Menteri Pendidikan dna Kebudayaan, Anies Rasyid Baswedan, pernah menulis: “Menjadi
guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah sebuah kehormatan. Ibu dan Bapak
Guru telah memilih jalan terhormat, memilih hadir bersama anak-anak kita,
bersama para pemilik masa depan Indonesia. Ibu dan Bapak Guru telah mewakili
kita semua menyiapkan masa depan Indonesia”. Ya betul! Menjadi guru/pendidik
(termasuk dosen) adalah sebuah kehormatan. Mereka (guru dan dosen) memilih
jalan yang terhormat untuk hadir bersama calon-calon penerus bangsa dalam
mempersiapkan masa depan bangsa ini. Tanpa mengenal lelah, mereka terus
memberikan semangat yang tinggi dalam mewujudkan cita-cita luhur Indonesia,
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Mengapa
profesi sebagai guru atau dosen (pendidik) merupakan sebuah profesi yang
terhormat? Anies Baswedan pun memberikan kutipannya (http://aniesbaswedan.com/tulisan/VIP-kan-Guru-guru-Kita):
“Kunci
kekuatan bangsa itu pada manusianya”. Bangsa yang besar adalah bangsa
yang masyarakatnya madani. Salah satu upaya untuk mencapai masyarakat madani
adalah dengan meningkatkan kualitas sumberdayanya, yaitu dengan memberikan
pendidikan yang “baik” pada setiap orang. Disini pendidik memegang peran kunci
itu. Peran yang dapat membuat anak bangsa memiliki kualitas dalam bersaing,
berkarya, berinovasi, dsb. Melalui masyarakat madani, kita semua meyakini bahwa
bangsa ini akan menjadi bangsa yang besar, bangsa yang kuat, bangsa yang
berintegeritas.