Dalam bidang oseanografi, Ombak dikenal sebagai gelombang
dalam (internal wave). Pembahasan mengenai gelombang dalam oseanografi secara
umum dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu gelombang permukaan dan gelombang
internal. Gelombang permukaan adalah fenomena yang biasa ditemui ketika
mengamati permukaan air laut dan biasa disebut sebagai ombak. Salah satu faktor yang menyebabkan
terjadinya ombak adalah hembusan angin, disamping ada pula faktor lain seperti pasang surut laut yang
terjadi akibat adanya gaya tarik bulan.
Ombak pada umumnya merupakan hasil
ciptaan angin, walaupun pada saat itu tidak ada angin yang sedang bertiup.
Pasang juga menggerakan air, tetapi gerakan angin seringkali menyembunyikan
gerakan air pasang. Maka kita tidak selalu mengetahui ke arah mana air pasang
itu bergerak. Ombak yang digerakkan angin mungkin menuju arah yang berlawanan.
Waktu bergerak pada permukaan air, bagian
atas ombak
didorong oleh angin dan bagian bawahnya tertahan sedikit, sehinga gerakkannya
lebih perlahan daripada bagian atasnya. Ini menyebabkan ombak bergulung-gulung.
Waktu riak atau ombak kecil mulai terbentuk, angin menerpanya dan
memperbesarnya. Dengan demikian besar ombak tergantung pada kekuatan dan lama angin bertiup. Oleh
karena itulah ombak lebih besar diperairan yang yang lebih besar daripada disungai
atau danau yang kecil.
Ombak yang memecah ke pantai dengan
frekuensi tidak lebih dari enam atau tujuh kali permenit akan membangun pantai, karena
dasar ombak meninggalkan pasir dan material lainnya waktu melanda pantai. Jika
ombak memukul lebih sering, gerakannya untuk mengantarkan material lain
terputus. Badai yang menimbulkan ombak dengan pola frekuensi lebih tinggi
sering menyebabkan banyak kerusakan terhadap pantai. Pengikisan juga terjadi
jika ombak memukul pantai secara diagonal,
dan menggerakkan pasir searah dengan ombak. Proses pengerusakan ini disebut
hanyutan sepanjang pantai.
SUMBER:
sangat membantu ..trima ksih atas infonya
BalasHapus