Berikut ini akan saya paparkan tentang prediksi
1 Ramadhan 1434 H dengan menggunakan aplikasi Stellarium. Saya bukanlah
astronom yang sangat ahli dalam bidang astronomi/ilmu falak, namun saya hanya
mengaplikasikan ilmu yang telah saya dapatkan selama mendapatkan pendidikan
tentang astronomi.
Stellarium adalah open source
software yang dapat digunakan sebagai alat simulasi untuk mempelajari
benda-benda langit seperti bulan, bintang, planet, dan benda-benda langit
lainnya. Stellarium dilengkapi dengan tampilan 3-D Realistic,
seolah-olah kita memiliki planetarium pribadi. Dalam hal ini saya
akan mencoba melihat hilal atau virtual rukyat untuk memperkirakan
datangnya 1 Ramadhan 1434 H, walaupun pada dasarnya stellarium menggunakan
metode hisab karena menggunakan perhitungan komputer untuk menentukan posisi
penampakan bulan (hilal).
Langkah-Langkah Melakukan Prediksi Melihat Hilal dengan Stellarium:
Pertama, buka aplikasi
stellarium.
Kita tentukan posisi geografis kita dengan menekan F6 kemudian
isi pada field “Search” nama kotanya. Dalam hal ini, saya memakai Bandung
sebagai kota terdekat dengan posisi saya sekarang (Garut).
Setelah lokasi ditentukan, tutup jendela lokasi. Tentukan objek
yang diamati (dalam hal ini bulan), dengan menekan F3
diisi dengan moon.
Selanjutnya kita tentukan waktu pengamatan dengan menekan F5.
Saya menentukan Tanggal 9 Juli 2013 (perkiraan hari terakhir Bulan Sya’ban) jam
17.44 WIB (perkiraan saat magrib di Bandung atau dengan klik obyek matahari
(sun) dan tentukan altitude matahari pada posisi minus yang
berarti dibawah horizon 00 (tenggelam).
Pada tanggal 9 Juli 2013 terlihat bahwa posisi hilal sudah cukup
tinggi yaitu 110 di atas posisi 00 (posisi
tenggelam matahari), sehingga sudah jauh di atas 20 sebagai
acuan posisi minimal hilal untuk menentukan bulan baru (Ramadhan). Jika
kita tekan zoom, maka akan terlihat bahwa bulan memang sudah terlihat
seperti garis lengkung tipis (bulan tanggal muda).
Dari screenshoot yang diperlihatkan di atas, maka sudah terlihat
jelas adanya bulan baru, sehingga dapat ditentukan tanggal 1 Ramadhan 1434 H
bertepatan dengan tanggal 10 Juli 2013.
Bukankah 1 Ramadhan itu tanggal 9 Juli 2013?
Bila tanggal dimundurkan ke 8 Juli 2013, maka posisi hilal menunjukkan
posisi 00. Karena kriteria minimal terlihatnya hilal adalah 20
di atas sumbu terbenamnya matahari, maka tanggal 9 Juli 2013 belum masuk 1 Ramadhan
1434 H..
Jika kita zoom objek bulan, maka akan nampak belum terbentuknya
bulan muda seperti yang ditunjukkan oleh screenshoot berikut:
Bagaimana dengan Keadaan Bulan Baru di Tempat Lain?
Berikut ini adalah screenshoot dari Kota Merauke di Indonesia Timur
jika diprediksikan 1 Ramadhan 1434 H adalah tanggal 10 Juli 2013:
Hasil yang ditunjukkan gambar di atas menunjukkan bahwa 1 Ramadhan
1434 H bertepatan dengan 10 Juli 2013 karena posisi bulan berada pada +100
relatif terhadap sumbu tenggelamnya matahari.
Berikut adalah screenshoot di Kota yang sama jika diprediksikan 1 Ramadhan
1434 H adalah tanggal 9 Juli 2013:
Hasil yang ditunjukkan gambar di atas menunjukkan bahwa 1 Ramadhan
1434 H tidak bertepatan dengan 9 Juli 2013 karena posisi bulan ada pada -00
relatif terhadap sumbu tenggelamnya matahari.
Hal yang sudah saya jelaskan di atas hanyalah prediksi, kebenaran
yang nyata hanya milik Tuhan, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha tentunya dengan menggunakan "daya pikir" dan "daya dzikir".
Bagaimanakah dengan hasil yang didapatkan oleh astronom-astronom
hebat Indonesia untuk menentukan 1 Ramadhan 1434 H ini melalui peneropongan
hilal secara langsung?
Kita nantikan saja nanti…
Good information. Selain kita tahu kapan awal ramadhan untuk 1434 H, kita juga bisa tahu bagaimana cara mengoperasikan stellarium untuk menentukan visibilitas hilal. Good job and thanks untuk informasi nya. Keep your passion
BalasHapus