Tape ketan adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari
bahan ketan yang diolah secara fermentasi. Dalam pelaksanaannya, fermentasi
tape ketan melalui tahap persiapan (pencucian, pemasakan dan pendinginan),
pengerjaan, dan fermentasi (pemanasan, inokulasi dengan ragi, dan inkubasi). Proses-proses
tersebut merupakan tahap yang berpengaruh penting untuk menghasilkan tape ketan
dengan mutu baik. Misalnya, dalam tahap pencucian yang bertujuan untuk
menghilangkan kotoran maupun sisa-sisa dedak yang mungkin masih tertinggal
sangat penting untuk dilakukan.Selain menentukan cita rasanya, hasil dari
proses fermentasi juga sangat menentukan komposisi kimia tape ketan. Tape ketan
umumnya memiliki tekstur lembut, rasa manis, sedikit asam, dan cita rasa yang
khas karena mengandung sedikit alkohol. Komponen utama dalam ketan sendiri
adalah pati, yang dalam keadaan utuh sangat sulit didegradasi dengan zat kimia
maupun enzim. Bahkan, pati yang dipanaskan dengan air tidak akan mengalami
perubahan hingga suhu gelatinasinya tercapai. Oleh karena itu, dibutuhkan
bantuan bakteri untuk mendegradasi komponen pati yang terdapat dalam ketan.
Ragi mengandung berbagai bakteri asam laktat yang sangat dibutuhkan untuk fermentasi
tape ketan.
Fermentasi adalah salah satu reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem
biologi molekuler yang dapat menghasilkan dengan memanfaatkan senyawa organik
sebagai donor dan akseptor elektron. Fermentasi tape ketan terjadi dalam
kondisi anerobik fakultatif, yaitu dapat melakukan proses fermentasi dengan
atau tidak ada oksigen. Tetapi, keberadaan oksigen dalam jumlah sedikit dapat
mempercepat berlangsungnya proses fermentasi tersebut. Contoh dari teknologi
fermentasi yang telah dikenali selama ini adalah minuman beralkohol, nata de
coco, roti, tempe, tauco, dan juga tape ketan. Pada proses pembuatan tape
ketan, fermentasi yang terjadi disebabkan karena bantuan khamir yang terdapat
dalam ragi yang ditambahkan. Khamir tersebut adalah Endomycopsis fibuliger dan
Chlamydomucor oryzae. Kedua khamir tersebut adalah mikroba yang memegang peran
utama mengubah ketan menjadi bentuk tape. Awalnya Chlamydomucor oryzae memulai
proses fermentasi dengan mengubah pati ketan menjadi gula. Selanjutnya, Endomycopsis
fibuliger akan merubah gula menghasilkan alkohol dan komponen pembentuk flavor.
Secara rinci perubahan senyawa kimiawi utama yang terjadi dalam
proses fermentasi tape ketan adalah hidrolisis pati menjadi maltosa dan
glukosa, karena bantuan kedua khamir (Endomycopsis fibuliger dan Chlamydomucor
oryzae). Proses berikutnya glukosa akan difermentasi menjadi asam-asam organik
dan etanol sehingga menimbulkan rasa dan aroma yang khasserta beraroma sangat
kuat. Fermentasi tape ketan yang menggunakan ragi termasuk dalam jenis
heterofermentasi karena menggunakan dua macam biakan mikroba yang berbeda.
Selain itu pembuatan tape ketan yang merupakan proses fermentasi tersebut akan
menghasilkan banyak keuntungan. antara lain, meningkatkan citarasa dari ketan dan
menghasilkan aroma yang khas sehingga akan mempengaruhi kelezatan, juga
meningkatkan kandungan gizinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar