Imam
asy-Syafi’i adalah seorang ulama besar yang terkenal dengan kecerdasan dan
kata-kata mutiara yang penuh hikmah. Beliau mampu menyusun kata-kata mutiara
yang mendalam dalam bait-bait syair. Syair-syair beliau dibukukan dan dinamai
Diwan asy-Syafi’i.
Diantara
syair beliau yang sangat baik direnungkan maknanya adalah nasihat beliau agar “merantau” atau “minggat”, meninggalkan zona nyaman
menuju wilayah baru, suasana baru, pengalaman baru, dan berkenalan dengan
orang-orang baru. Nasihat tersebut disusun dalam bait, yang terjemahannya
kurang lebih seperti yang dituliskan di bawah ini:
#-Merantaulah…
Orang
berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan
negerimu dan hidup asing di negeri orang.
#Merantaulah…
Kau akan
dapatkan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan (kerabat dan kawan).
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
#Aku melihat
air menjadi rusak karena diam tertahan...
Jika
mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang.
#Singa jika
tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa...
Anak panah
jika tak tinggalkan busur, tak akam kena sasaran.
#Jika
matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam...
Tentu
manusia bosan padanya dan enggan memandang.
#Bijih emas
tak ada bedanya dengan tanah biasa di tempatnya (sebelum ditambang).
Kayu gaharu
tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.
#Jika gaharu
itu keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang tinggi nilainya.
Jika bijih
memisahkan diri (dari tanah), barulah ia dihargai sebagai emas murni.
Dengan
kapasitas ilmu yang dimiliki masing-masing pembaca, silahkan maknai sendiri
pesan dari Imam Syafi’i ini. Silahkan tinjau pesan beliau dalam arti luas. Semoga republik ini menjadi negeri yang lebih baik
lagi ke depannya. Anak muda adalah cerminan masa depan bangsa ini. Jadi, mari
“MINGGAT”, Anak Muda!.
SUMBER: Diwan
al-Imam asy-Syafi’i, dikutip dari www.KisahMuslim.com
tulisan yang bermanfaat awan
BalasHapusnice info terimakasih yah kak
BalasHapusbayar tokopedia di alfamart