Ramli Yana, itulah nama saya. Saya dilahirkan di sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Purwakarta, pada 1992 silam dari pasangan
Abah Toyib dan Ibunda Nunung. Saat ini sedang belajar berkarier di kota Bandung dan terus belajar agar kelak bisa memberikan impact yang bermakna untuk negeri tercinta ini.
Saya melalui masa kecil hingga remaja di tempat kelahiran saya. Kemudian saya hijrah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan tinggi saya. Saya menyelesaikan pendidikan S1
di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jurusan Pendidikan Fisika.
Dari masa-masa SMP hingga selesai kuliah, saya pernah mengikuti beberapa kegiatan organisasi. Tentunya ini sangat berguna bagi saya saat ini. Di organisasi yang pernah saya ikuti, saya belajar banyak hal. Kepemimpinan, komunikasi, manajemen, pengambilan keputusan, problem solving, empati, dan berbagai hal positif lain. Dari dulu saya selalu meyakini, apa yang saya lakukan hari ini sejatinya akan bermanfaat di kemudian hari, entah esok, lusa, tahun depan, bahkan 10-20 tahun ke depan. Saya adalah a great learner, sehingga akan selalu merasa ingin mempelajari hal-hal baru.
Dari masa-masa SMP hingga selesai kuliah, saya pernah mengikuti beberapa kegiatan organisasi. Tentunya ini sangat berguna bagi saya saat ini. Di organisasi yang pernah saya ikuti, saya belajar banyak hal. Kepemimpinan, komunikasi, manajemen, pengambilan keputusan, problem solving, empati, dan berbagai hal positif lain. Dari dulu saya selalu meyakini, apa yang saya lakukan hari ini sejatinya akan bermanfaat di kemudian hari, entah esok, lusa, tahun depan, bahkan 10-20 tahun ke depan. Saya adalah a great learner, sehingga akan selalu merasa ingin mempelajari hal-hal baru.
Dari masa sekolah hingga saat ini, saya mengagumi beberapa tokoh. Tentunya hal ini lumrah dilakukan para pembelajar untuk memberikan motivasi, figur untuk ditiru, hingga mengadopsi kegiatan-kegiatan yang dilakukan tokoh tersebut. Beberapa tokoh yang selalu saya jadikan panutan hingga saat ini diantaranya adalah Nabi Muhammad saw, Imam Syafi'i, KH. Hasyim Asy'ari, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Andrea Hirata, Anies Baswedan, BJ Habibie, Boediono, Mahfud MD Prof. Rhenald Kasali, dan tentunya dosen pembimbing saya semasa kuliah Bapak Asep Sutiadi. Melalui pemikiran, ucapan, dan tigkah lakunya, mereka memberikan efek yang sangat besar terhadap perkembangan diri saya hingga saat ini. Mereka juga sejatinya mewarnai impian dan harapan yang ada dalam diri saya hingga saat ini.
Setelah saya menyelesaikan kuliah dan bekerja beberapa tahun di sekolah sebagai seorang guru, Alhamdulillah pada tahun 2016 Tuhan mempertemukan saya dengan jodoh saya. Saya mempersunting istri saya, Peni. ia adalah wanita hebat, great learner, memiliki cara pandang terhadap hidup yang unik, dan memiliki visi hidup yang istimewa. Darinya, kini kami dikarunia seorang srikandi, Lubna Meutia Az-Zahra, itulah nama dari doa-doa yang kami panjatkan untuknya.
Prinsip kehidupan yang selalu kami tanamkan dan jalankan yaitu spreading goodness for all. Ya, kami akan sekuat tenaga mencoba bermanfaat untuk banyak orang. Semoga Tuhan meridhai. Amin.
Setelah saya menyelesaikan kuliah dan bekerja beberapa tahun di sekolah sebagai seorang guru, Alhamdulillah pada tahun 2016 Tuhan mempertemukan saya dengan jodoh saya. Saya mempersunting istri saya, Peni. ia adalah wanita hebat, great learner, memiliki cara pandang terhadap hidup yang unik, dan memiliki visi hidup yang istimewa. Darinya, kini kami dikarunia seorang srikandi, Lubna Meutia Az-Zahra, itulah nama dari doa-doa yang kami panjatkan untuknya.
Prinsip kehidupan yang selalu kami tanamkan dan jalankan yaitu spreading goodness for all. Ya, kami akan sekuat tenaga mencoba bermanfaat untuk banyak orang. Semoga Tuhan meridhai. Amin.
wah kuliahnya singkat bgt
BalasHapus