Jumat, 23 Januari 2015

Efek Radiasi Handphone terhadap Kesehatan



Tahukah Anda bahwa suara dering telepon di saku celana bisa menjadi alarm bahaya bagi sel sperma Anda? Ya, begitulah menurut hasil studi yang menemukan bahaya radiasi ponsel pada kualitas sperma. Hasil beberapa riset telah menunjukkan bahwa pria pengguna ponsel memiliki jumlah sperma lebih sedikit, lebih lambat bergerak dan rusak, dibandingkan dengan pria yang tidak memakai ponsel.
Sebenarnya yang menjadi masalah adalah tempat penyimpanan ponsel tersebut. Para peneliti dari Afrika Selatan menemukan bahwa pria yang membawa ponselnya di pinggul atau di kantong celana bagian depan memiliki sperma yang lebih lambat dalam berenang dan juga lebih sedikit konsentrasinya. Padahal keduanya sangat berpengaruh pada kesuburan seorang pria. Penelitian lain yang dilakukan oleh para peneliti dari Turki mengenai efek radiasi dengan subyek sel sperma manusia di dalam cawan patri yang diberi paparan radiasi ponsel selama satu jam, menunjukkan bahwa paparan tersebut menyebabkan sperma menjadi abnormal, sehingga kesulitan mencapai sel telur.
Joel Moskowitz, Ph.D, direktur Universitas California, Berkeley Center for Familiy and Community Health menghimbau kepada para pria yang masih berada di usia reproduksi dan terbiasa menaruh ponselnya di saku celana, untuk mewaspadai hasil riset ini. Hasil yang sama juga ditunjukkan pada penelitian lain yang dilakukan pada tikus percobaan. Para peneliti meletakkan tikus-tikus dalam kandang khusus dengan ponsel ditaruh 2 inci dari dasar kandang selama 6 jam setiap hari selama 18 minggu. Setelah usai, para peneliti menemukan penurunan prosentasi sperma hidup sebesar 25 %, dari sebelumnya 70 %, dan sel sperma tikus-tikus itu juga saling menempel sehingga tidak bisa membuahi sel telur. Namun, Moskowitz mengatakan hasil penelitian ini belum mencapai kesimpulan karena mekanisme radiasi pada perubahan sel sperma belum diketahui. Salah satu teori menyebutkan ponsel akan memanas ketika digunakan sehingga akan meningkatkan suhu di sekitar organ genital pria ketika disimpan dalam saku celana. Hipotesis lain menyatakan hal itu berkaitan dengan frekuensi elektromagnetik yang dipancarkan ponsel. Baik sel tubuh atau ponsel memancarkan frekuensi elektromagnetik dan radiasi frekuensi yang tinggi akan diserap tubuh hingga ke jaringan sehingga meningkatkan gerakan molekuler di dalam sel tubuh.
Selanjutnya, menurut ilmuwan Hongaria, pria yang terlalu sering menyimpan handphone-nya di pinggang atau saku celana akan mengalami masalah kesuburan. Sedangkan menurut Dr Imre Fejes, juru bicara tim peneliti konsrnetrasi dan kualitas sperma pada pria yang terkena radiasi telepon genggam berkepanjangan lebih buruk ketimbang sperma pada pria yang jarang menenteng-nenteng telepon seluler. Pada saat menelepon, efek radiasi itu akan semakin berbahaya bagi kesehatan. Hal ini disebabkan karen semakin dekatnya jarak antar HP dan otak kita. Radiasi elektromagnetik dari telepon seluler, dapat mempengaruhi sistem otak dan syaraf. Walau efeknya tergolong kecil, tapi bayangkan apa yang akan terjadi kalau kita terus-menerus menggunakan handphone untuk menelpon. Yang terparah, bisa menyebabkan kanker otak! Hati-hati kalau anda merasa pusing, mual atau susah tidur setelah anda menggunakan handphone. Karena itu adalah salah satu pertanda bahwa anda harus mengurangi penggunaan handphone tersebut.
Berikut ini saya paparkan 5 cara mengurangi efek radiasi Handphone:
1. Gunakan casing anti radiasi


Berbagai produk untuk mengurangi radiasi ponsel banyak ditawarkan di pasaran, mulai dari stiker antiradiasi hingga casing khusus untuk ponsel cerdas yang radiasinya cukup tinggi. Sebuah pengujian independen yang dilakukan majalah Wired menunjukkan, beberapa merek casing antiradiasi mampu mengurangi radiasi hingga 66,7%.

2. Gunakan perangkat tidak langsung dari ponsel seperti hands free atau Bluetooth


Cara paling mudah untuk mengurangi dampak radiasi ponsel adalah menggunakan perangkat yang tidak langsung ke ponsel seperti hands free atau bluetooth. Cara ini dapat menjauhkan pemancar sinyal dari otak di kepala, namun tidak bisa mencegah risiko impotensi selama masih dikantongi di celana. Perangkat bebas genggam nirkabel, misalnya bluetooth juga masih memancarkan radiasinya sendiri meski lebih sedikit.

3. Manfaatkan layanan pesan singkat (SMS)


Radiasi yang dipancarkan saat berkirim pesan singkat lebih sedikit dibandingkan saat menerima atau melakukan panggilan suara. Selain itu, posisi ponsel saat berkirim pesan berada lebih jauh dari kepala dibandingkan saat telepon.

4. Jangan simpan ponsel di kantong baju atau celana


Otak bukan satu-satunya organ tubuh manusia yang terpengaruh oleh radiasi ponsel. Penelitian membuktikan, radiasi bisa mempengaruhi kualitas sperma pria dan meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita. Untuk mengurangi risiko tersebut, ada baiknya ponsel disimpan di tas kecil yang bisa dijinjing ke mana-mana.

5. Jangan simpan ponsel di bawah bantal

Meski sedang tidak digunakan, ponsel dalam posisi stand by (tetap menyala) masih memancarkan radiasi agar selalu terhubung dengan jaringannya. Meletakkan ponsel di bawah bantal saat tidur akan mendekatkannya dengan kepala sehingga otak akan terpapar radiasi sepanjang malam.



SUMBER:


1 komentar: