Tulisan berikut ini saya adopsi dan adaptasi dari KOMPAS.com
mengenai bagaimana cara kita sebagai generasi muda mempersiapkan kesuksesan di
usia produktif kita, yakni 20 tahun. Ada beberapa bagian dari tulisan ini yang
saya tambahkan sebagai bentuk pemberian gagasan saya. Selamat membaca J
Penulis: Estu Suryowati
Editor: Erlangga Djumena
Pengadaptasi: Ramli Yana
Usia 20-an merupakan waktu krusial dalam hidup. Beberapa orang pada
usia ini pertama kali mencari tahu apa arti menjadi orang dewasa. Apakah Anda
masih kuliah, baru lulus, tinggal sendiri, atau masih bersama kedua orangtua,
Anda bisa mendengarkan beberapa saran dari orang lain yang sudah tahu bagaimana
bertahan hidup di dunia nyata.
Dalam survei Quora seperti dikutip dari Businessinsider,,
pengguna diminta menjawab pertanyaan, “Apa yang dapat saya lakukan di usia
20-an yang akan menguntungkan masa depan saya?”. Survei tersebut merangkum
beberapa tanggapan terbaik. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan supaya
usia 20-an anda "cerah".
1. Belajar mengatur waktu
Tanpa struktur sekolah, terserah Anda, mulailah menyusun jadwal
hari-hari Anda sendiri. Pasalnya, di usia awal 20-an boleh jadi Anda akan sibuk
memulai karier, membangun kehidupan romantis, di sisi lain tetap ingin memiliki
waktu untuk diri sendiri. Anda harus mencari cara untuk melakukan prioritas,
dan menghadapi tuntutan persaingan. Agarwal menyarankan Anda bereksperimen
dengan pendekatan berbeda, sampai Anda menemukan sendiri seni manajemen waktu. Intinya,
di balik padatnya aktivitas yang padat, cakap-cakaplah mengatur waktu agar
hidup ini lebih teratur.
2. Kurangi keterlibatan dengan smartphone
Generasi kini tumbuh dengan media sosial. Beberapa di antaranya
mungkin terlalu melekat dengan smartphone mereka. Sadarlah, seseorang
menyukai foto Anda di Facebook tidaklah sepenting dari apa yang terjadi di
sekeliling. Jika Anda hidup dengan dunia nyata di sekeliling, maka Anda
benar-benar bisa belajar sesuatu, mendengarkan lebih baik, dan bisa
berkontribusi dalam sebuah percakapan. Coba jangan terlalu sering curhat di
media sosial. Apa-apa update status. Coba pikirkan banyak hal lain yang lebih
penting dari update status, misalnya baca jurnal, artikel, buku, atau
intropeksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan seharian ini serta
libatkanlah Tuhan dalam curhatan Anda.
3. Lakukan perjalanan sebanyak Anda bisa
Agarwal menyebutkan, pada usia 20-an Anda cukup dewasa untuk
mengarungi dunia luar sendirian. Anda pun cukup dewasa untuk belajar dari orang
lain. Melakukan perjalanan akan memperkenalkan Anda dengan budaya berbeda, dan
itu akan membuka pikiran dan cara berpikir Anda. Selain mendapat kepercayaan
diri dan keterampilan sosial, Anda akan membuat kenangan yang akan berlangsung
seumur hidup Anda. Kunjungilah lokasi-lokasi yang sekiranya akan memberikan
banyak manfaat, wawasan, serta pelajaran hidup bagi Anda.
4. Mengejar semangat, bukan uang
Pada usia 20-an awal, mungkin Anda belum memiliki pasangan, anak,
dan tagihan ini itu. Bebaskan diri Anda dari keingingan meraup gaji besar.
Mengutip Steve Jobs, Agarwal mengatakan, “Jika Anda tidak menyukai sesuatu,
Anda tidak akan bekerja ekstra, bekerja akhir pekan ekstra, menantang status
quo”. Coba renungkan, kita ini anak muda, bersemangatlah. Karena negeri ini
membutuhkan orang-orang yang bersemangat. Lakukan setiap profesi yang anda
jalani dengan penuh semangat, terutama semangat untuk memberikan kontribusi
untuk negeri.
5. Mengenal diri sendiri
5. Mengenal diri sendiri
Gunakan periode ini untuk mencari tahu apa yang benar-benar
mendorong Anda, apa yang benar-benar membuat Anda takut, kekuatan, juga
kelemahan Anda. Memahami diri sendiri akan membantu Anda memberikan ketenangan
pikiran, dan membuat Anda siap untuk sukses. Pahami kelebihan dan kekurangan
yang anda miliki dan jadikanlah hal tersbut sebagai senjata yang dapat Anda
gunakan untuk mendongkrak kesuksesan Anda. Dengan mengenal diri sendiri, maka
Anda dpaat mengenal Tuhan Anda dengan seutuhnya.
6. Ingat, dunia yang lebih besar ada di balik pintu Anda
Ketika Anda menjadi lebih sukses, jangan lupa berbagi dengan mereka
yang kurang beruntung. Entah dengan sumbangan amal atau sukarela. Banyak bukti
menunjukkan bahwa mereka yang beramal menjalani kehidupan yang lebih bahagia
daripada mereka yang tidak. Ingat, kita ini makhluk sosial, jangan ingin senang
sendiri, coba perhatikan lingkungan sekitar agar kita menjadi lebih sadar
sebagai manusia.
7. Belajar mengabaikan kata “menyerah”
Lawan suara yang ada di kepala Anda untuk menyerah. Jika Anda tidak
belajar untuk mengabaikannya, suara yang sama bakal mengganggu sepanjang hidup
Anda. Terutama untuk mahasiswa yang sedang menempuh skripsi. Jangan pernah
muncul kata “menyerah”. Masa jiwa muda yang harusnya memiliki optimisme tinggi
mentalnya seperti mental tahu, lembek. Selagi muda, mari berkarya dan jalani
segala aktivitas dengan penuh optimism agar kelak di kemudian hari kita tidak
menjadi pecundang.
8. Mulai menabung
Anda harus mulai membiasakan diri menyisihkan sebagian dari gaji
untuk dana darurat. Tetapkan tujuan untuk memiliki cukup uang, untuk menutupi
setidaknya enam bulan, jika sewaktu-waktu Anda kehilangan pekerjaan. Pastikan
juga mengambil keuntungan dari program pensiun yang kantor tawarkan. Tidak ada
ruginya menyimpan uang. Siapa yang tahu besok kita akan sakit, kecelakaan,
maupun meninggal dunia. Gunakanlah dana simpanan yang anda miliki sebagai
bentuk preventif. Untuk yang sudah menargetkan “nikah muda”, jangan lupa juga
untuk menabung. Masa ngelamar anak orang mau modal cinta doing, sinetron juga
tidak gitu amat.
9. Jagalah tubuh Anda
Anda berada di bagian utama dari kehidupan Anda. Sekarang saatnya
untuk membangun latihan yang sehat dan mengatur kebiasaan makan. Pasalnya,
tidak akan mudah melakukannya ketika Anda mulai menua. Siapa yang berani
mengatakan ada hal yang lebih mahal dari kesehatan? Sehat itu mahal. Jadi jagalah
kondisi tubuh anda sebaik-baiknya. Terutama untuk mahasiswa yang dikejar
setoran skripsi, pintar-pintarlah dalam menjaga kondisi badan sehabis begadang
misalnya, konsumsi makan bergizi tinggi, dan jangan lupa bayar waktu tidur yang
telah digunakan untuk nyekripsi.
10. Cari ilmu sebanyak mungkin
Jika Anda ingin mendapat gelar sarjana, raihlah. Namun, jika tidak,
bacalah sebanyak mungkin tentang sebanyak mungkin hal. Pelajarilah bahasa baru.
Buat tulisan Anda bisa dibaca orang lain. Anda tidak pernah punya waktu gratis
dan energi seperti yang Anda lakukan pada usia ini. Jadi carilah ilmu sebanyak
mungkin. Ingat anak muda, ilmu itu tidak hanya bisa didapatkan di bangku kuliah
saja. Masih banyak di luar sana yang harus Anda gali. Kemampuan berbahasa,
kemampuan menulis, kemampuan berkomunikasi, kemampuan kepemimpinan, dan masih
banyak lagi yang lainnya. Gunakanlah waktu muda Anda untuk mencari ilmu
sebanyak-banyaknya, daripada nanti sesudah tua Anda merugi.
11. Terima kesalahan Anda dan belajarlah dari kesalahan tersebut
Jangan bereaksi terlalu emosional dari kesalahan yang ada. Pastikan
Anda belajar agar tidak mengulanginya. Selain itu, Anda juga dapat belajar dari
kesalahan orang lain. Jika orang lain sudah melakukan suatu kesalahan, Anda
jangan lakukan kesalahan yang sama seperti orang lain lakukan. Bersikaplah cerdas
dalam mempelajari kesalahan.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar