Berikut ini akan saya paparkan tentang
prediksi 1 Ramadhan 1435 H dengan menggunakan aplikasi Stellarium. Saya
bukanlah astronom yang sangat ahli dalam bidang astronomi/ilmu falak, namun
saya hanya mengaplikasikan ilmu yang telah saya dapatkan selama mendapatkan
pendidikan tentang astronomi.
Stellarium adalah open source
software yang dapat digunakan sebagai alat simulasi untuk mempelajari
benda-benda langit seperti bulan, bintang, planet, dan benda-benda langit
lainnya. Stellarium dilengkapi dengan tampilan 3-D Realistic,
seolah-olah kita memiliki planetarium pribadi. Dalam hal ini
saya akan mencoba melihat hilal atau virtual rukyat untuk memperkirakan
datangnya 1 Ramadhan 1435 H, walaupun pada dasarnya stellarium menggunakan
metode hisab karena menggunakan perhitungan komputer untuk menentukan posisi
penampakan bulan (hilal).
Langkah-Langkah Melakukan Prediksi Melihat Hilal dengan Stellarium:
Pertama, buka
aplikasi stellarium.
Kemudian kita tentukan posisi geografis kita dengan menekan F6
kemudian isi pada field “Search” nama kotanya. Dalam hal ini, saya
memakai Bandung sebagai posisi saya sekarang.
Setelah lokasi ditentukan, tutup jendela lokasi. Tentukan objek
yang diamati (dalam hal ini bulan), dengan menekan F3 diisi
dengan moon.
Selanjutnya kita tentukan waktu pengamatan dengan menekan F5.
Saya menentukan Tanggal 28 Juni 2014 (perkiraan hari terakhir Bulan Sya’ban) jam
17.41 WIB (perkiraan saat magrib di Bandung atau dengan klik obyek matahari
(sun) dan tentukan altitude matahari pada posisi minus yang
berarti dibawah horizon 00 (tenggelam).
Gambar: posisi tepat matahari tenggelam di ufuk barat
Gambar: posisi bulan pada saat matahari tenggelam di ufuk barat
Pada tanggal 28 Juni 2014 terlihat bahwa posisi hilal sudah cukup
tinggi yaitu sekitar 11044’22” di atas posisi 00 (posisi
tenggelam matahari), sehingga sudah jauh di atas 20
sebagai acuan posisi minimal hilal untuk menentukan bulan baru (Ramadhan).
Jika kita tekan zoom, maka akan terlihat bahwa bulan memang sudah
terlihat seperti garis lengkung tipis (bulan tanggal muda).
Dari screenshoot yang diperlihatkan di atas, maka sudah terlihat
jelas adanya bulan baru, sehingga dapat ditentukan tanggal 1 Ramadhan 1435 H
bertepatan dengan tanggal 29 Juni 2013.
Bukankah 1 Ramadhan itu tanggal 28 Juni 2014?
Bila tanggal dimundurkan ke 27 Juni 2014, maka posisi bulan menunjukkan
posisi 0036’25’’. Karena kriteria minimal terlihatnya hilal
adalah 20 di atas sumbu terbenamnya matahari, maka tanggal 27 Juni
2014 belum masuk 1 Ramadhan 1434 H.
Gambar: posisi bulan pada saat matahari tenggelam di ufuk barat
Jika kita zoom objek bulan, maka akan nampak belum terbentuknya
bulan muda seperti yang ditunjukkan oleh screenshoot berikut:
Namun jika ditinjau dengan metode hisab, maka posisi 0036’25’’
menunjukkan bahwa esok harinya sudah masuk awal bulan (Ramadhan), karena
pada dasarnya metode hisab meyakini pada posisi lebih dari 00
berarti sudah memasuki bulan baru.
Bagaimana dengan Keadaan Bulan Baru di Tempat Lain?
Berikut ini adalah screenshoot dari Kota Merauke di Indonesia Timur
jika diprediksikan 1 Ramadhan 1435 H adalah tanggal 29 Juni 2013:
Hasil yang ditunjukkan gambar di atas menunjukkan bahwa 1 Ramadhan
1435 H bertepatan dengan 29 Juni 2014 karena posisi bulan berada pada +10049’46’’
relatif terhadap sumbu tenggelamnya matahari.
Berikut adalah screenshoot di Kota Merauke jika diprediksikan 1
Ramadhan 1435 H adalah tanggal 28 Juni 2014:
Hasil yang ditunjukkan gambar di atas menunjukkan bahwa 1 Ramadhan
1435 H tidak bertepatan dengan 28 Juni 2014 karena posisi bulan ada pada -0017’28’’
relatif terhadap sumbu tenggelamnya matahari.
Dari beberapa penjelaskan yang sudah saya paparkan di atas, KESIMPULAN
yang dapat saya berikan adalah bahwa 1 Ramadhan 1435 H kemungkinan besar
bertepatan pada 29 juni 2014, baik itu dengan metode Hisab, maupun Rukyah. Hal
ini didasarkan pada posisi bulan relatif terhadap ufuk barat di Kota
Bandung/Kota Merauke menyebutkan bahwa posisi bulan berada di atas ufuk barat
akan didapati pada tanggal 28 Juni 2014, sehingga 1 Ramadhan 1435 H kira-kira
akan bertepatan dengan 29 Juni 2014.
Hal yang sudah saya jelaskan di atas hanyalah prediksi, kebenaran
yang nyata hanya milik Tuhan, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha.
Bagaimanakah dengan
hasil yang didapatkan oleh astronom-astronom hebat Indonesia untuk menentukan 1
Ramadhan 1435 H ini melalui peneropongan hilal secara langsung? Mari kita
nantikan penentuannya nanti!
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus