Jumat, 25 Oktober 2013

Prinsip Kerja PLTA



Pada dasarnya PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) bekerja dengan cara mengubah energi potensial (dari DAM atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air), kemudian dari energi mekanik tersebut dikonversi menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
Kapasitas PLTA di seluruh dunia ada sekitar 675.000 MW atau setara dengan 3,6 miliar barrel minyak atau sama dengan 24% kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang. Jenis PLTA ada bermacam-macam, mulai dari yang berbentuk “mikro-hidro” dengan kemampuan mensupalai energi listrik untuk beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti bendungan yang menyediakan listrik untuk berjuta-juta orang-orang.



Komponen PLTA dan Cara Kerjanya
Komponen-kompnen dasar PLTA antara lain berupa DAM, turbin, generator, jalur transmisi, dan pipa pesat.


1. DAM
DAM atau bendungan merupakan konstruksi yang digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah PLTA. Kebanyakan bendungan ini juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

2. Turbin
Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angina. Dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin akan mengkonversi energi potensial yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi kinetik.

3. Generator
Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling turbin berputar, generator pun akan ikut berputar. Generator selanjutnya mengkonversi energi kinetik dari turbin menjadi energi listrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator pembangkit listrik lainnya.

4. Jalur Transmisi
Jalur transmisi berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat industri.
5. Pipa Pesat (Penstock)
Pipa pesat berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 meter di atas permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start ½ inch.ÆPLTMH mulai dioperasikan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar