Teori Heliosentris Versi Fisikawan Muslim
Al-Sijzi (945-1020 M)
Al-Sijzi dengan nama
lengkap Abu Said Ahmad bin Muhammad bin Abd Al-Jalil Al-Sijzi merupakan seorang
ilmuwan yang ahli di bidang astronomi dan matematika. Dia dilahirkan pada tahun
945 di Sijistan, Persia. Dia merupakan ilmuwan yang dikenal dekat dengan Al-Biruni
yang juga ahli astronomi dan matematika.
Pengamatan astronomi Al-Sijzi membuahkan teori Heliosentris yang
menggemparkan dunia pada masa itu. Pemikiran Al-Sijzi mengenai sistem
heliosentris dapat dilihat dari karya-karya Al-Biruni yang sering bertukar
pikiran dengannya. Dalam karya Al-Biruni yang berjudul Isti'ab Al-Wujuh
Al-Mumkina fi San'at Al-Usturlab yang berisi tentang astronomi dan astrolabe,
Al-Biruni mengatakan, dia telah melihat astrolabe yang ditemukan Abu
Sa'id Al-Sijzi. Astrolabe ini sangat disukainya karena benda tersebut
memiliki beberapa efek sehingga pergerakan disaksikan disebabkan oleh bumi,
bukan langit.
Ibnu Al-Shatir (1304-1375 M)
Nama lengkapnya Ala Al-Din Abul Hasan Ali Ibn
Ibrahim Ibn Al-Shatir seorang astronom muslim dari kota Damaskus.
Karya-karyanya Kitab Nihayat al sul fi
tashih al usul (The Final Quest Concerning the Rectification of Principles),
Al-Ashi’a al-lami’a fil ‘amal bil ‘alal jami’a (Rays of light on operations
with the universal instrument) yang berisi tentang penjelasan berbagai alat
astronomi yang di buatnya.
Selain hebat dalam
berteori dan mengembangkan analisa, kehebatan Ibnu Al Shatir dalam membuat
peralatan astronomi juga tidak diragukan. Ini terbukti kemampuannya membuat jam
astrolabe pada awal abad ke-14 dan ia juga berhasil membuat kompas tangan yang
sangat membantu dalam alat pedoman arah dan
waktu lainnya seperti sundial umum dan kompas magnet. Ibnu Al Shatir menyumbangkan jasa yang luar
biasa besarnya karena pemikiran dan ide-ide astronominya sangat berpengaruh
pada revolusi astronomi yang dicetuskan oleh Copernicus.
Teori Heliosentris Versi Fisikawan Non-Muslim
Nicolas Copernicus (1473-1543 M)
Lahir di kota Thorn, Polandia pada tanggal 19
Februari 1473. Nama aslinya adalah Mikolaj Kopernik. Karyanya yaitu Little Commentary dan De Revolutionibus
Orbium Coelestium, yang menyatakan bahwa bumi berotasi (berputar pada
porosnya) dan berevolusi (bergerak mengitari matahari selama setahun) dengan
orbit berbentuk lingkaran dan matahari adalah pusat alam semesta dan semua
benda langit bergerak mengelilinginya. Namun penyebaran karyanya ditentang
keras oleh sebagian besar masyarakat umum dan tokoh-tokoh gereja, karena
bertentangan dengan kitab injil dan pemahaman masyarakat tentang alam semesta.
Pertentangan ini terus berlanjut hingga Copernicus meninggal pada tanggal 24
Mei 1543 M di kota Fraunberg.
Galileo Galilei (1546-1642 M)
Seorang ilmuan terkenal dan terpandang, lahir
pada tanggal 15 Februari 1564 M di kota
Pisa, Italia. Karya-karyanya The Little
Balance(La balancitta), Letters on the Sunspot, The Assayer, The Dialogue
Concerning the Two Chief System of the World Ptolemic and Copernican, De Motu
(uraian tentang hukum gerak), The Starry
Messenger (Sidereus Nuncius), dan memodifikasi teleskop yang telah ada
sehingga menjadi jauh lebih canggih dan memiliki daya jangkau yang
berlipat-lipat dari sebelumnya.
Dengan bantuan
teleskop ia terus melakukan penelitian terhadap benda-benda langit dan alam
semesta. Seperti meneliti pergerakan planet Venus sehingga mengetahui bahwa
fase pergerakannya sama dengan bulan mengitari bumi inilah yang merupakan bukti
kebenaran teori heliosentris.
Johannes keppler (1571-1630 M)
Kepler seorang berkebangsaan Jerman, ia selalu
mengadakan penelitian benda-benda langit. Ia memperluas dan menyempurnakan
ajaran Copernicus. Teori-teori yang dikemukakan dilandasi Matematika yang kuat.
Ia berhasil menjadikan hukum Universal tentang kinematika planet yang menjadi
landasan dalam ilmu astronomi. Tiga hukum itu adalah:
1. Lintasan planet menyerupai elips dengan
matahari pada salah satu titik apinya
2. Garis hubung planet matahari akan menyapu
daerah yang sama luasnya dalam selang waktu yang sama panjangnya
3. Pangkat dua kala edar planet sebanding
dengan pangkat tiga jarak planet ke matahari.
Walaupun Teori Heliosentris ini banyak dikemukakan para ilmuan terkemuka, tapi belum tentu teori inilah yang paling unggul dibandingkan Teori Geosentris karena Alquran memandang bahwa Teori Heliosentris dan Teori Heliosentris memiliki kebenaran yang sama dan sifatnya relatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar