Air Conditioner (AC) merupakan suatu komponen/peralatan yang dipergunakan untuk
mengatur suhu, sirkulasi, kelembaban dan kebersihan udara didalam ruangan. Sistem
Air Conditioner (AC) digunakan untuk membuat temperatur udara di dalam
suatu ruangan menjadi nyaman. Apabila suhu pada suatu ruangan terasa panas,
maka udara panas ini akan diserap AC sehingga temperaturnya menurun. Apabila
udara dalam ruangan lembab maka kelembaban akan dikurangi sehingga udara
dipertahankan pada tingkat kenyamanan yang baik. Udara lembab pada kendaraan
menyebabkan kondensasi yang dapat menghalangi pandangan. Dengan menghidupkan
sistem AC ini kondensasi tersebut dapat dihilangkan karena udara yang
dikeluarkan dari sistem AC adalah udara kering dan lebih bersih karena sudah
melewati filterisasi (sistem penyaringan).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem AC berfungsi
untuk mendinginkan udara, mereduksi tingkat kelembaban udara, mensirkulasi
udara, dan membersihkan udara.
Bagian-Bagian Komponen AC
1. Compressor AC
Compressor AC adalah power unit dari
sistem AC. Ketika AC dijalankan, compressor AC mengubah fluida kerja/refrigent
berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas
bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.
2. Kondensor AC
Kondensor adalah sebuah alat yang
digunakan untuk mengubah gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang
bertekanan tinggi yang kemudian akan dialirkan ke orifice tube. Kondensor
merupakan bagian yang “panas” dari air conditioner. Kondensor bisa disebut heat
exchange yang bisa memindahkan panas ke udara atau ke intermediate fluid
(semacam air larutan yang mengandung ethylene glycol), untuk membawa panas ke
orifice tube.
Orifice tube merupakan tempat di mana
cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin
bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube,
dipasang juga katup ekspansi.
4. Katup Ekspansi
Katup ekspansi merupakan komponen penting
dalam sistem air conditioner. Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran
cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap
ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki
evaporator/pendingin.
5. Evaporator AC
Refrigent menyerap panas dalam ruangan
melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam
ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap
bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent
kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti
mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang
murni, sebelum melalui compressor AC untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam
sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk
menyerap kelembapan dari refrigent.
6. Thermostat
Thermostat pada air conditioner
beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu
ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang
berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga
lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan
motor AC aktif.
Cara Kerja Sistem AC
1. Udara di dalam ruangan dihisap oleh
kipas sentrifugal yang ada dalam evaporator dan udara bersentuhan dengan pipa
coil yang berisi cairan refrigerant. Dalam hal ini refrigerant akan menyerap
panas udara sehingga udara menjadi dingin dan refrigerant akan menguap dan
dikumpulkan dalam penampung uap.
2. Tekanan uap yang berasal dari
evaporator disirkulasikan menuju kondensor, selama proses kompresi berlangsung,
temperatur dan tekanan uap refrigerant menjadi naik dan ditekan masuk ke dalam
kondensor.
3. Untuk menurunkan tekanan cairan
refrigerant yang bertekanan tinggi digunakan katup ekspansi untuk mengatur laju
aliran refrigerant yang masuk dalam evaporator.
4. Pada saat udara keluar dari condensor
udara menjadi panas. Uap refrigerant memberikan panas kepada udara pendingin
dalam condensor menjadi embun pada pipa kapiler. Dalam mengeluarkan panas pada
condensor, dibantu oleh kipas propeller.
5. Pada sirkulasi udara dingin
terus-menerus dalam ruangan, maka perlu adanya thermostat untuk mengatur suhu
dalam ruangan atau sesuai dengan keinginan.
6. Udara dalam ruang menjadi lebih dingin
dibanding diluar ruangan sebab udara di dalam ruangan dihisap oleh sentrifugal
yang terdapat pada evaporator kemudian terjadi udara bersentuhan dengan
pipa/coill evaporator yang didalamnya terdapat gas pendingin (freon). Di sini
terjadi perpindahan panas sehingga suhu udara dalam ruangan relatif dingin dari
sebelumnya.
7. Suhu di luar ruangan lebih panas dibanding di dalam ruangan, sebab udara yang di dalam ruangan yang dihisap oleh kipas sentrifugal dan bersentuhan dengan evaporator, serta dibantu dengan komponen AC lainnya, kemudian udara dalam ruangan dikeluarkan oleh kipas udara kondensor. Dalam hal ini udara di luar ruangan dapat dihisap oleh kipas sentrifugal dan masuknya udara melalui kisi-kisi yang terdapat pada AC.
7. Suhu di luar ruangan lebih panas dibanding di dalam ruangan, sebab udara yang di dalam ruangan yang dihisap oleh kipas sentrifugal dan bersentuhan dengan evaporator, serta dibantu dengan komponen AC lainnya, kemudian udara dalam ruangan dikeluarkan oleh kipas udara kondensor. Dalam hal ini udara di luar ruangan dapat dihisap oleh kipas sentrifugal dan masuknya udara melalui kisi-kisi yang terdapat pada AC.
8. Gas refrigerant bersuhu tinggi saat
akhir kompresi di condensor dengan mudah dicairkan dengan udara pendingin pada
sistem air cooled atau uap refrigerant menyerap panas udara pendingin dalam
condensor sehingga mengembun dan menjadi cairan di luar pipa evaporator.
9. Karena air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka air atau udara tersebut menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang sudah menjadi cair ini, kemudian dialirkan ke dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi. Kejadian ini akan berulang kembali seperti di atas.
9. Karena air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka air atau udara tersebut menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang sudah menjadi cair ini, kemudian dialirkan ke dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi. Kejadian ini akan berulang kembali seperti di atas.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar